Tradisi Sosiopsikologis dalam Teori Komunikasi

        Kajian individu sebagai mahluk sosial merupakan tujuan dari tradisi sosiopsikologis. Berasal dari kajian psikologi sosial, kajian ini memiliki tradisi yang kuat dalam komunikasi. Tori-teori dalam tradisi ini berfokus pada perilaku sosial individu, variable psikologis, efek individu, kepribadian, sifat, persepsi, serta kognisi. Meskipun teori-teori ini memiliki banyak perbedaan, mereka sama-sama memperhatikan dan sifat-sifat pribadi serta proses kognitif yang menghasilkan perilaku. Pendekatan individualis yang memberi cirri tradisi sosiopsikologis merupakan hal yang umum dalam pembahasan komunikasi serta lebih luas dalam ilmu pengetahuan sosial dan perilaku. Hal ini dapat dipahami dalam lingkungan budaya kita. Individu telah mendominasi pemikiran barat sejak pencerahan abad ke 18 dan orang yang mandiri merupakan unit analisis utama dalam kebanyakan pemikiran barat. Pandangan psikologis ini melihat manusia sebagai kesatuan lahiriah dengan karakteristik yang mengarahkan kepada perilaku mandiri. Pandangan ini juga melihat pikiran individu sebagai sebagai tempat memproses dan memahami informasi serta mengahasilkan pesan. Tetapi pandangan ini juga mengakui kekuatan yang dapat dimiliki individu melebihi individu yang lain serta efek informasi pada pikiran manusia.
         Gagasan utama dari tradisi Sosiopsikologis berangkat dari Penjelasan- penjelasan psikologi yang penting dalam tradisi sosiopsikologis. Mekanisme-mekanisme universal yang menentukan tindakan dianggap dapat ditemukan melalui penelitian yang diteliti. Konsekuensinya, tradisi ini menjadi sering diasosisikan dengan ilmu komunikasi. Saat ini, kebanyakan teori komunikasi sosiopsikologis lebih berorientasi pada sisi kognitif, yaitu memberikan pemahaman bagaimana manusia memproses informasi. Dalam area ini, tradisi sibernetika dan sosiopsikologis bersama-sama menjelaskan system pemrosesan informasi individu manusia. Input informasi merupakan bagian dari perhatian khusus, sedngkan output (rencana dan perilaku) merupakan bagian dari system kognitif.
           Melalui sosiopsikologi kita akan dapat melihat keterkaitan bagaimana situasi sosisal yang akan berdampak sekaligus mempengaruhi, pada bagaimana melakukan penilaian atas seseorang -judgements, memiliki potensi bias disebabkan karena faktor kepercayaan -belief dan kombinasi pada perasaan penilai -feeling

PENGGAGAS UTAMA

Jhon O Greene
  • Mekanisme-mekanisme universal yang menentukan tindakan dianggap dapat ditemukan melalui penelitian yang teliti.
  • Konsekuensinya pada tradisi ini sering disosialisasikan sebagai “iIlmu Komunikasi”

KERAGAMAN DALAM SOSIOPSIKOLOGIS
  1. Perilaku, Yaitu bagaimana kita mempelajari perilaku dengan antara stimulus dan respons. Apabila perilaku tertentu diberikan penghargaan, maka perilaku tersebut akan diulang, atau biasanya disebut pembelajaran (learning).
  2. Kognitif, Yaitu berpusat pada pemikiran yang berkonsentrasi pada bagaimana individu memperoleh, menyimpan, dan memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output perilaku.
  3. Biologis, Yang merupakan kajian genetic yang menurut para ahli psikologi dan para ahli teori perilaku menyatakan bahwa banyak dari sifat , cara berpikir, dan perilaku individu diikat secara biologis dan didapat tidak hanya dari pembelajaran atau factor-faktor situasi, namun pengaruh dari neurobiologis sejak lahir.
TRADISI SOSIOPSIKOLOGIS
  • Titik berat tradisi sosiopsikologis adalah mengetahui lebih jauh seorang individu sebagai pelaku komunikasi.
  • Sedangkan komunikasi, sebagai ilmu, dikaitkan dengan tradisi ini adalah menjawab pertanyaan penting seperti, “apa yang menyebabkan pelaku komunikasi bertindak dalam kondisi tertentu”.
  • Untuk memahaminya ada dua teori yang bisa digunakan, yakni teori sifat dan teori kognitif.

TEORI-TEORI  PERILAKU KOMUNIKASI PADA TRADISI SOSIOPSIKOLOGIS
  1. Teori Sifat
  • Sifat adalah Sebuah kualitas atau karakteristik pembeda  ini merupakan cara berpikir, merasakan, dan bertingkah laku yang konsisten terhadap situasi.
  • para psikolog meyakini bahwa perilaku ditentukan oleh sebuah gabungan dari faktor sifat dan situasi.
      2. Kognisi dan Pengolahan Informasi

        Teori pengolahan informasi bekerja di belakang layar untuk menjelaskan
  • bagaimana  seseorang berfikir,
  • bagaimana seseorang  mengatur dan menyimpan informasi,
  • bagaimana kognisi membantu membentuk perilaku seseorang

TEORI SIFAT
1. Pertentangan (argumentativeness)
  • Dominic Infante dkk, pertentangan akan dapat meningkatkan pembelajaran, membantu seseorang untuk  memahami sudut pandang orang lain, mempertinggi kredibilitas dan membangun ketrampilan berkomunikasi.
  • Kecenderungan untuk ikut serta dalam percakapan  tentang topik – topik kontroversial, untuk mendukung sudut pandang  Anda dan menolak keyakinan yang berbeda.
2. Kecemasan dalam Berkomunikasi dan Bersosialisasi
  • Kekuatan Berkomunikasi adalah Bagian dari kelompok konsep yang terdiri atas penghindaran sosial, kecemasan sosial, kecemasan berinteraksi, dan keseganan.
  • Sebagai sebuah kelompok, hal ini disebut juga dengan kecemasan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi (social and communicative anxiety).
3. Model Faktor-Sifat
  • Model-sifat yang dipaparkan oleh digman:
a) Neuroticism , Kecenderungan untuk merasakan emosi negatif dan kesedihan.
b)  Extraversion ,  Kecenderungan untuk menikmati berada dalam kelompok, menjadi reflektif, memiliki imajinasi. Memperhatikan perasaan dari dalam hati, dan menjadi pemikir mandiri.
c) Opennes , Kecenderungan untuk menjadi reflektif, memiliki imajinasi, memperhatikan perasaan dari dalam hati, dan menjadi pemikir mandiri.

4.      Sifat, Watak, dan Biologis 
    H.J.Eysenck yang membagi perilaku manusia ke dalam tiga sifat 
a)      Fokus keluar (extraversión)
b)      Kecemasan (neuroticism)
c)      Kurangnya pengendalian-diri (psychotocism)

KOGNISI DAN PENGOLAHAN INFORMASI
  1. Teori Atribusi, Fritz Heider “setiap individu mencoba untuk memahami perilaku mereka sendiri dan orang lain dengan mengamati bagaimana sesungguhnya setiap individu berperilaku”
  2. Teori Penilaian Sosial, Muzafer Sherif, dkk  memperkirakan bagaimana seseorang akan menilai pesan dari rekannya, dan bagaimana penilaian ini akan berpengaruh pada system keyakinan dirinya sendiri.
  • Teori atribusi menunjukan kepada kita pentingnya penilaian interpersonal.
  • Teori penilaian sosial, sebuah karya ilmu psikologi sosial, berfokus pada bagaimana kita membuat penilaian mengenai pernyataan yang kita dengar
      3. Teori Kemungkinan Elaborasi
  • (Elaboration-Likelihood Theory-ELT) dikemukakan oleh Richard Petty dan John Cacioppo Yaitu teori persuasi karena teori ini mencoba untuk memprediksi kapan serta bagaimana seseorang akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan

4 KONSEP MANUSIA MERANCANG PESAN

1.      Teori Penyusunan Tindakan
  •      Dengan sebuah teori kognitif umum yang menjelaskan apa yang benar-benar terjadi pada manusia untuk menghasilkan tindakan komunikatif.
  •      Teori penyusunan tindakan menguji cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannnya untuk membentuk pesan. (Jhon O Greene)
  •      Menurut teori ini, dimaksudkan adalah pada saat seseorang membuat pesan, akan menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan procedural yang merupakan inti dalam teori penyusunan tindakan.
2.      Model Pemilihan Strategi
a) Perolehan Pemenuhan .  Marwell dan Schmitt menggunakan sebuah metode penukaran teori sebagai dasar untuk model perolehan pemenuhan mereka yang berorientasi pada kekuasaan, 
b)  Konstruktivisme . Konstruktivisme berdasarkan teori dari George Kelly tentang gagasan pribadi yang menyatakan bahwa manusia memahami pengalaman dengan berkelompok serta membedakan kejadian menurut kesamaan dan perbedaannya, yang terjadi akibat hal-hal yang bertentangan dalam system kognitif individu.
c) Teori Kesopanan . Kebudayaan yang berbeda memiliki tingkat kesopanan yang berbeda dan cara untuk sopan pun berbeda, akan tetapi setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk dihargai dan dilindungiyang disebut oleh para peneliti adalah kebutuhan wajah.

3.      Model Penyusunan Pesan
Teori-teori tentang penyusunan pesan menggambarkan sebuah scenario yang lebih kompleks, dimana pelaku komunikasi benar-benar menyusun pesan yang sesuai dengan maksud-maksud mereka.
a)  Teori Perencanaan
Charles Berger, yaitu seorang ahli tentang perencanaan dalam bidang komunikasi yang menyatakan bahwa proses yang dilalui individu dalam merencanakan perilaku komunikasi mereka.
b)   Logika penyusunan pesan
  •    Logika ekspresif, Pada logika ekspresif ini berpusat pada diri sendiri yang ditimbulkan oleh orang lain
  •     Logika konvensional, Pengungkapan diri yang berjalan sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma yang diterima, termasuk hak dan kewajiban orang yang terlibat.
  •   Logika Retoris, Memandang komunikasi sebagai cara perubahan aturan melalui negoisasi. 
4.      Teori Pengartian Secara Semantik
· Charles Osgood memberikan teori yang berhubungan dengan cara-cara mempelajari makna dan bagaimana makna tersebut berhubungan dengan pemikiran dan perilaku.

PERCAKAPAN
Teori-teori sosiopsikologis berfokus pada pengenalan variable-variabel yang mempengaruhiperilaku kita dalam berinteraksi. Terdapat 2 tema utama yang muncul dalam teori ini, yaitu :
  1. Para peneliti berfokus pada kondisi pada setiap individu dalam mengatur ketidakpastian tentang orang lain 
  2. Juga percakapan yang melibatkan organisasi, koordinasi, dan menghubungkan perilaku sebagai bagian dari interaksi.

HUBUNGAN
1.  Skema Hubungan dalam Keluarga
Menurut Marry Anne Fitzpatrick, dkk, adalah satu set ingatan yang teratur digunakan kapanpun oleh seseorang pada saat berinteraksi dengan orang lain, oleh karena itu setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda, dan skema keluarga mencakup;
a.   Apa yang diketahui tentang hubungan secara umum
b.   Apa yang diketahui tentang hubungan keluarga sebagai sebuah type hubungan
c.   Apa yang diketahui tentang hubungan seseorang dengan anggota keluarganya.

2.  Teori Penetrasi Sosial
Irwin Altman dan Dalmas Taylor, menyatakan “ teori penetrasi sosial menggerakkan sebuah tradisi penelitian lama dalam pengembangan hubungan”. Menurutnya terdapat empat tahap pengembangan hubungan;
a)  Orientasi (seseorang hanya mengingkapkan informasi secara umum)
b)  Pertukaran afektif eksploratif (gerakan menuju sebuah tingkat yang lebih dalam dari pengungkapan)
c)  Pertukaran afektif (terpusat pada perasaan mengkritik dan mengevaluasi)
d)  Pertukaran yang seimbang (kedekatan yang tinggi dan memungkinkan mereka untuk saling memperkirakan tindakan dan respons dengan baik.

KELOMPOK
Analisis Proses Interaksi Robert Gales menciptakan sebuah teori terpadu dan dikembangkan dari komunikasi kelompok kecil yang bertujuan untuk menjelaskan jenis pesan yang manusia tukar dalam kelompok.

ORGANISASI
Teori Weber tentang Birokrasi “teori organisasi klasik” memiliki prinsip-prinsip yang mengatur sebagian besar organisasi yang kompleks
·    Ada 3 (tiga) prinsip mengenai birokrasi :
1) Otoritas, keefektifan organisasi bergantung pada tingkatan yang memberikan manajemen kekuasaan resmi oleh organisasi.
2) Spesialisasi, Pengembangan gelar dan deskripsi tugas yang menjadi sebuah contoh sempurna untuk spesialisasi.
3)  Aturan (rules)aturan-aturan dirancang untuk mencapai organisasi.

MEDIA
  • ·   Tradisi Pengaruh, Joseph Klapper menyatakan “Komunikasi massa tidak langsung menyebabkan pengaruh pada audiens, tetapi oleh variabel-variabel lain”. Jadi media adalah salah satu alasan pendukung.
  •     Teori Pengembangan, George Gerbner menyatakan bahwa “televisi menghadirkan cara untuk memandang dunia. Hal tersebut dikarekan televisi diyakini sebagai agen penyetara dalam budaya”.
  •      Penggunaan, Kepuasan, dan Ketergantungan,  



Komentar

Postingan Populer