Menjadi Asesor skema video editing
Pemberian keputusan asesor berkompeten oleh ibu Bernadette (Master Asesor BNSP)
Dari foto diatas adalah hasil perjuangan 5 hari tidak pulang kerumah, karna disibukan oleh pelatihan calon asesor dan ujian kompetensi di LSP UBSI. raut wajah dengan penuh ekspresi gembira adalah wujud kebahagian dari usaha dan kerja keras yang terbayarkan. seperti yang saya jelaskan sebelumnya https://ichsanwd.blogspot.com/2020/02/pelatihan-dan-uji-kompetensi-calon.html#more
5 hari berada di wisma UBSI Kaliabang kita para calon asesor dibimbing dan diuji oleh para master asesor BNSP secara langsung. Dihari pertama dan kedua kami dibimbing untuk melengkapi beberapa form yang telah disediakan dan juga melengkapi daftar pertanyaan dari unit skema yang akan kita ambil. kemudian master asesor membrikan tugas dengan bentuk tugas map merah ( bentuk kompetensi tidak langsung) dan tugas map kuning ( bentuk kompetensi langsung ). waktu yang kita habiskan untuk mengerjakan kedua tugas itu cukup lama. mulai dari jam 8 pagi hingga jam 12 malam walaupun kelas hanya sampai jam 6 sore. bisa dibilang istirahat untuk tidur kita sangat terbatas pada saat acara. karna itu hampir rutin dilakukan selama acara berlangsung. kita tidak dapat melanjutkan proses praktek apabila belum mendapatkan tanda tangan dari master asesor di tugas map kuning dan tugas map merah. maka dari itu kita sering melakukan revisi perbaikan hingga larut malam.
Kemudian dihari ketiga kita melakukan simulasi asesmen, mulai dari pra asesman dengan pengumpulan bukti, verifikasi portofolio maupun prakti demonstrasi dan wawancara kemudian keputusan asesmen terhadap asesi dan terakhir pelaporan dan peninjauan asesmen. Semua dilakukan dengan teman kelompok skema yang sama. ini untuk melatih seorang calon asesor dalam setiap tahapan sesuai dengan BNSP.
Pada hari ke-4 dan ke-5 Para calon Asesor melakukan praktek dengan mahasiswa/I secara langsung. mahasiswa/I sudah diberikan informasi jauh hari agar pada saat kedatangan keperluan syarat asesi sudah terpenuhi. Kemudian calon asesor melakukan kegiatan sama seperti yang dilakukan pada saat simulasi dikelas. Perbedaan praktek dengan simulasi yang dilakukan adalah bentuk asesmen. Dimana pada saat simulasi kita melakukan bentuk tidak langsung atau dengan mengumpulkan data berdasarkan portofolio. Sedangkan pada saat praktek dengan mahasiswa kita melakukan bentuk langsung, yaitu asesi melakukan praktek demonstrasi dan juga pertanyaan wawancara untuk pendalaman.
Setelah melakukan praktek dengan mahasiswa, dalam proses praktek ini, calon asesor dinilai oleh penguji master asesor, master asesor sebagai penguji saya adalah ibu Rr. Bernadette, R.H. . Beliau merupakan master asesor cukup lama dan juga banyak mendirikan LSP di Indonesia. Beliau tidak hanya melihat praktek calon asesor tapi juga melakukan tanya jawab kepada calon asesor guna memastikan instrument dalam perencanaan asesmen tepat sesuai dengan konteks SKKNI yang telah diterbitkan oleh pemerintah. Perjuangan 5 hari tanpa pulang kerumahpun terbayarkan. Ibu Bernadette selaku Master Asesor memberikan keputusan dan kepercayaan untuk saya sebagai Asesor yang kompeten dengan skema video editing. Dari peserta berjumlah 48 yang mengikuti pada kegiatan ini. Tidak semuanya dinyatakan berkompeten untuk menjadi seorang asesor. Ini menunjukkan bahwa untuk menjadi Asesor kompetensi tidak lah mudah, perlu diperhatikan dalam pengetahuan, keahlian dan juga attitude yang baik. Dengan menjadikan saya sebagai asesor yang terdaftar di BNSP ini saya berharap dapat banyak membantu masyarakat Indonesia yang nantinya mempunyai sertifikat kompetensi agar dapat bersaing dengan masyarakat global.
Proses pra asesmen dan pengumpulan bukti
Proses demosntrasi observasi
Pemberian keputusan kepada asesi
Komentar
Posting Komentar